FS.Pessel(SUMBAR)- Pemenuhan hak penyandang disabiitas dan pembangunan inklusif disabilitas diharapkan akan menjadi perhatian, isu dan arah kebijakan pembangunan di Pesisir Selatan ke depan.
Setidaknya permasalahan atau isu pemenuhan hak disabilitas ini telah menjadi perhatian dan kajian Tim Projeck Aksebilitas bagi Disable Pesisir Selatan, dalam melakukan aksinya untuk menggelar riset aksi aksebilitas di Pesisir Selatan, dari tanggal 7, 11 dan 13 Desember 2023 terhadap sejumlah sarana publik dan pembangunan inprastruktur di Pesisir Selatan.
Hal itu diungkapkan oleh Epon Hendrayanto, Ketua Tim Project Riset Aksi Aksebilitas bagi Penyadang Disabilitas di Pesisir Selatan, pada aksi di hari terakhir aksinya, Kamis (7/12), di Jalan Dua Jalur H Ilyas Yakub depan Taman Spora Kota Painan.
Dijelaskan, kegiatam Riset Aksi Aksebilitas bagi disable di Pesisir Selatan itu mereka desikasikan atau tujukan, memang untuk menyambut Hari Disabilitas Internasional (HDI) ke- 31, yang jatuh pada tanggal 3 Desember Tahun 2023, sekaligus untuk memberikan masukan (rekomendasi) kepada Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan terkait dengan isu substansi pemenuhan hak penyandang disabilitas dan pembangunan inklusif disabilitas sebagai sebuah permasalahan, isu dan arah kebijakan dalam perencanaan pembangunan di daerah.
Lebih lanjut dikatakan, peringatan HDI bertujuan meningkatkan kesadaran atas masalah yang dihadapi kelompok disabilitas, serta memperjuangkan hak dan kesejahteraan kelompok disabilitas di segala bidang kehidupan masyarakat, baik politik, sosial, ekonomi, maupun budaya.
Salah satunya ialah membangun infrastruktur kota yang ramah bagi kelompok disabilitas. Membangun infrastruktur kota inklusif disabilitas tentunya akan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan ke depan.
"Alhamdulillah kegiatan reset aksi hari ini berjalan dengan lancar, rute reset Jalan Ilyas Yacoub mulai dari Bundaran Tugu Ilyas Yakub sampai ke lampu merah dekat Kantor Kejaksaan Painan,"tukuk Masril, S.Kom, salah seorang pendamping disable tersebut.
Dikatakan, tujuan PPDI Cabang Kabupaten Pesisir Selatan melakukan riset adalah untuk melihat sejauh mana insprastruktur di jalan jalur dua yang merupakan jalan utama Kota Painan ini akses terhadap penyandang disabilitas, seperti trotoar, dan zebra cross sebagai jalur penyeberangan.
Hasil riset pada jalan dua jalur itu sudah ada akses untuk disabilitas, namun ada beberapa fasilitas yang susah untuk di akses oleh teman disabilitas. Seperti trotoar yang rusak, ram yang susah untuk di akses bahkan ada beberapa titik tidak memiliki ram seperti dekat halte, serta banyak nya kendaraan yang yang terparkir di bahu jalan dan trotoar.
"Peserta yang tergabung dalam riset tadi adalah sebanyak 30 orang diantaranya dihadiri oleh pengurus PPDI pemerintah, tim project PPDI dan mitra bakti,"terangnya.(**)
No comments:
Post a Comment