Breaking News

Sunday, December 17, 2023

UAS Apresiasi MTQ di Solsel dan Sambangi Kawasan SRG

Saat di Rumah Gadang Gajah Maram di kawasan Saribu Rumah Gadang, UAS duduk di apit Bupati H. Khairunas (kiri), Wabup H. Yulian Efi (kanan). Foto Diskominfo Solsel

FS.Solok Selatan(Sumbar) -
Meski hujan sempat mengguyur wilayah Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan jelang di gelarnya tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad, namun ribuan masyarakat sangat antusias untuk menghadiri kegiatan yang dilaksanakan di Gor Rimbo Tangah, Sabtu (16/12/2023) malam.

Apalagi saat Ustad Abdul Somad menginjakkan kakinya di area pelaksanaan tabligh akbar, ribuan masyarakat berinsut masuk kedalam Gor, dan saat itu hujan pun mulai reda.

Tabligh Akbar ini dilaksanakan dalam rangka peringatan HUT Kabupaten Solok Selatan ke-20 sekaligus menjadi rangkaian acara MTQ Nasional XL Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2023 di Solok Selatan.

Bupati H. Khairunas, Wakil Bupati H. Yulian Efi bersama dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menyambut kedatangan UAS di Solsel untuk yang kedua kalinya ke kabupaten ini.
Ustad Abdul Somad, Bupati H. Khairunas dan Wabup H. Yulian Efi mendengarkan pemaparan sejarah rumah gadang Gajah Maram di Kawasan SRG, Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu saat kunjungan UAS ke Solsel, Sabtu (16/11/2023). Foto Diskominfo Solsel


"Selamat datang kepada Ustadz Abdul Somad, dalam padatnya jadwal masih menyempatkan diri hadir ke Solok Selatan. Semoga pertemuan malam ini senantiasa diberkahi dan diridhoi Allah SWT," kata Khairunas dalam sambutannya malam ini.

Bupati menyampaikan manusia selayaknya mempersiapkan dua hal dalam kehidupan, yakni kehidupan di dunia dan di akhirat. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan seperti dua sisi mata uang yang saling melengkapi dan membutuhkan.

Untuk memenuhi kehidupan di dunia, manusia akan bekerja untuk memenuhi kehidupan yang layak dan berkecukupan.

Di sisi lainnya, manusia harus mempersiapkan kehidupan di akhirat dengan beramal sebanyak-banyaknya/

"Pada hari ini Tabligh Akbar bersama UAS tujuannya untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kita, mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat," lanjutnya.
Bupati H. Khairunas, Wabup H. Yulian Efi, Ketua DPRD Solsel Zigo Rolanda bersama Forkopimda dan masyarakat lainnya serius mendengarkan tausiah UAS saat tamblig Akbar di Gor Rimbo Tangah, Sabtu (16/11/2023). Foto Diskominfo Solsel


Ini menjadi bagian dari keseriusan pemerintah untuk mempersiapkan sumber daya manusia dalam bentuk spiritual dan mental yang islami.

Dalam kesempatan ini, Bupati juga mengharapkan agar seluruh masyarakat turut mendoakan jajaran pemerintah tetap kompak dan menjunjung semangat supertim dalam menjalankan amanahnya memimpin kabupaten ini. 

Dalam kesempatan ini Pemerintah Kabupaten Solok Selatan melalui Baznas Solok Selatan memberikan bantuan untuk Palestina senilai Rp 156.243.799. Selain itu juga diserahkan bantuan tujuh unit motor untuk KUA di Solok Selatan. 

Dikesempatan itu, Abdul Somad mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Solok Selatan sebagai tuan rumah MTQ Nasional tingkat Provinsi Sumbar. Melalui kegiatan MTQ itu, ia juga mengajak pemimpin Solok Selatan agar mempergunakan kekuasaan untuk kemajuan agama di daerah ini.

" Saat saya datang, belum ada orang yang datang ke lapangan ini, namun lambat laun lapangan ini sudah dipadati oleh umat. Ini adalah berkah Allah SWT," ungkap Ustad Abdul Somad saat mengawali ceramahnya di GOR Rimbo tangah, Sabtu (16/12/2023) malam.
UAS saat memberikan tausiah di Gor Rimbo Tangah dalam rangka HUT Solsel dan memerahkan MTQ Nasional Tingkat Provinsi di Solsel, Sabtu (16/11/1023). Foto Diskominfo Solsel


Selagi punya kuasa, dan tanda tangan masih berlaku, pergunakanlah untuk kemajuan agama. Sehingga ketika nanti meninggal, akan ada amal yang diperoleh," imbaunya.

Selain itu, Abdul Somad juga menyampaikan beberapa tujuan dari pelaksanaan MTQ itu, diantaranya kegiatan MTQ akan menjadi penyambung silahturahmi. Selain itu juga untuk membangkitkan ekonomi masyarakat, dan membangkitkan semangat untuk terus membaca Al Qur'an.

Berkaitan dengan capaian MTQN XL Tingkat Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), UAS pesankan Triple T (Tahsin, Tahfiz, Tadabur) untuk mewujudkan minat baca Al-Qur'an.

T pertama Tahsin. Tahsin berasal dari kata hasana - yuhasinu - tahsinan yang berarti memperbaiki dan membaguskan.

"Tahsin, perbaiki bacaannya. Mulai dari tajwid, bacaan huruf dan dasarnya," kata UAS pada tabliq akbarnya di GOR Rimbo Tangah, Sabtu malam (16/12/2023).

T yang kedua adalah Tahfiz. Tahfiz mengenai proses menghafal bacaan. Artinya harus ada peningkatan hafalan di setiap bacaannya.

Kemudan T yang ketiga Tadabur. Tadabur merupakan tingkatan lanjutan mengenai pemahaman membaca isi dan makna dari bacaan Al-Qur'an.

Triple T ini, kata UAS, dapat sebagai pencegahan buta huruf baca Al-Qur'an, dimana saat ini minat baca Al-Qur'an di Indonesia masih terbilang rendah.

Menyikapi momentum MTQN XL Tingkat Provinsi Sumbar ini, penting setelahnya melakukan perbaikan dan peningkatan berdasarkan konsep Triple T ini.

Pentingnya membaca Al-Qur'an sebagai jaminan setiap insan ke akhirat. Sebab yang akan sampai ke akhirat itu hanyalah amalan bacaan Quran, bukan materi dan jabatan.

"Yang sudah belajar Tahsin tingkatkan ke Tahfiz. Kalau sudah Tahfiz lanjutkan ke Tadabur-nya. Semoga minat baca Quran anak cucu kemenakan kita akan terus membaik dan meningkat," pesan UAS mengakhiri tausiahnya.

Sebelum  pelaksanaan Tabliq Akbar,Ustadz Abdul Somad (UAS)  bersama rombongan menyempatkan diri sambangi objek wisata Kawasan Saribu Rumah Gadang Nagari Koto Baru, Solok Selatan.

UAS bersama rombongannya seketika terpukau melihat kawasan saribu rumah gadang yang seperti kembali ke lorong waktu Minangkabau.

Tak hanya menggambarkan fisik rumah gadang sebagai perkampungannya, akan tetapi juga keramahtamahan masyarakat yang menyambut sederhana kedatangan UAS ke kawasan tersebut.

UAS foto bersama saat memberikan tausiah di Solsel, Sabtu (16/12/2023). Foto Diskominfo Solsel

Kesederhanaan dan suka cita masyarakat yang menyambut seperti kondisi Minangkabau tempo dulu dengan keramahtamahan orang Minangkabau yang berlandaskan pada falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

Selain melihat keindahan perkampungan adat, UAS juga dijamu langsung di salah satu rumah gadang di Rumah Gadang Gajah Maram Suku Malayu.

Rumah gadang ini juga menjadi saksi perjalanan masyarakat Minangkabau dari waktu ke waktu. Rumah gadang ini telah berdiri sejak tahun 1794 yang dipimpin oleh Rapun Datuak Lelo Panjang.

Rumah Gadang Gajah Maram ini terdapat 2 pintu masuk dan terdiri dari 9 ruang dan memiliki 2 anjuang. Bangunan lama yang masih kokoh itu menjadikan rumah gadang begitu khas seolah menggambarkan identitas yang kuat sebagai perkampungan adat. (Adeventorial)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!