Oleh : Feri Fren (Widyaprada BBPMP Prov. Sumbar) |
FS.Padang (Sumbar)- Suatu pagi saya melihat seorang wanita muda yang berpenampilan seperti seorang guru duduk di atas sebuah angkutan kota yang sedang saya tumpangi.
Saya beranggapan wanita itu pastilah seorang guru, karena fakta yang terlihat pada lengan baju seragam yang dipakainya ada logo Tut Wuri Handayani.
Sambil duduk, tangan kanan wanita itu saya perhatikan memegang sebuah laptop, sementara tangan kirinya memegang gulungan karton manila.
Sambil duduk, tangan kanan wanita itu saya perhatikan memegang sebuah laptop, sementara tangan kirinya memegang gulungan karton manila.
Merasa senasib sepenanggungan, secara spontan saya langsung bertanya, ibu guru dimana, sudah berapa lama dinas. Apakah ibu sudah Pegawai Negeri Sipil (PNS), sambil tersenyum dia menjawab, saya guru honor di Sekolah Dasar pak, baru honor 3 tahun imbuhnya.
Pertanyaan saya lanjutkan kembali, berapa gajinya perbulan buk kalau boleh saya tahu. Dengan rasa agak malu-malu diapun menjawab, hanya sekedar pengganti transportasi saya dari rumah ke sekolah pulang pergi saja pak.
Tersentak kaget juga saya dibuatnya, sambil berkata, masyaallah, luar biasa.
Sementara itu mobil bergerak terus karena belum sampai ke tempat tujuan, saya bertanya lagi, itu karton manila yang digulung di tangan ibu itu untuk apa.
Guru tersebut kembali menjawab, ini adalah gambar manusia yang saya buat tadi malam pak, gambar ini sebagai media yang akan saya gunakan untuk mengajarkan tema diriku kepada peserta didik di kelas nanti, dengan melihat gambar peserta didik akan lebih senang dan aktif dalam belajar.
Sementara itu mobil bergerak terus karena belum sampai ke tempat tujuan, saya bertanya lagi, itu karton manila yang digulung di tangan ibu itu untuk apa.
Guru tersebut kembali menjawab, ini adalah gambar manusia yang saya buat tadi malam pak, gambar ini sebagai media yang akan saya gunakan untuk mengajarkan tema diriku kepada peserta didik di kelas nanti, dengan melihat gambar peserta didik akan lebih senang dan aktif dalam belajar.
Terbayang dalam pikiran saya, kalaulah seperti ini semua guru mempersiapkan diri sebelum mengajar, betapa hebatnya generasi kita untuk masa yang akan datang.
Berbicara mengaktifkan peserta didik dalam belajar, Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A berpendapat bahwa belajar aktif tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa ada sumber-sumber belajar, bagan, alat, media, serta teknik dan lingkungan yang tepat. Semua itu akan dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik.
Berbicara mengaktifkan peserta didik dalam belajar, Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A berpendapat bahwa belajar aktif tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa ada sumber-sumber belajar, bagan, alat, media, serta teknik dan lingkungan yang tepat. Semua itu akan dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik.
Belajar aktif memerlukan dukungan sarana diluar manusia yang dapat membantu proses aktivitas belajar peserta didik seperti yang disiapkan guru baik dalam bentuk bahan ajar, media, pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) atau Capaian Pembelajaran (CP) yang akan dicapai.
Di dalam belajar, peserta didik telah memiliki kemampuan dasar yang diperolehnya dari lingkungan sekitar. Untuk itu, peran guru adalah memfasilitasi dan mengembangkan segenap potensi yang dimiliki peserta didik secara optimal.
Pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik akan dapat mewujudkan peserta didik yang unggul dan berdaya saing.
Pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik akan dapat mewujudkan peserta didik yang unggul dan berdaya saing.
Sekolah laksana tempat persemaian, supaya kompetensi dasar yang dimiliki anak bisa tumbuh dan berkembang diperlukan lingkungan dan media yang menunjang.
Guru laksana petani yang harus memfasilitasi tanah supaya gembur, memberikan pupuk, air, melakukan penyiangan dan udara yang sesuai dengan karakteristik tanaman. Untuk itu dalam mengajar guru perlu memfasilitasinya dengan berbagai macam media, alat dan bahan yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang diajarkan.
Guru laksana petani yang harus memfasilitasi tanah supaya gembur, memberikan pupuk, air, melakukan penyiangan dan udara yang sesuai dengan karakteristik tanaman. Untuk itu dalam mengajar guru perlu memfasilitasinya dengan berbagai macam media, alat dan bahan yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang diajarkan.
Membuat media pembelajaran sebenarnya tidaklah sulit, yang sulit adalah kemauan guru untuk membuatnya. Pembuatan media pembelajaran membutuhkan waktu, tenaga dan biaya. Mungkin karena hal itulah yang membuat guru agak malas membuatnya.
Kita sering mendengar keluh kesah dari seorang guru setelah mengajar, seperti sulitnya anak memahami materi yang diajarkan, peserta didik yang tidak aktif sewaktu proses pembelajaran berlangsung sehingga terlalu lelah dalam mengajar.
Itu semua terjadi karena guru tidak menggunakan media pembelajaran yang tidak memancing kreatifitas peserta didik saat mengajar.
Kita sering mendengar keluh kesah dari seorang guru setelah mengajar, seperti sulitnya anak memahami materi yang diajarkan, peserta didik yang tidak aktif sewaktu proses pembelajaran berlangsung sehingga terlalu lelah dalam mengajar.
Itu semua terjadi karena guru tidak menggunakan media pembelajaran yang tidak memancing kreatifitas peserta didik saat mengajar.
Akhirnya guru sibuk mengajar dengan pola ceramah di dalam mengajar yang membuat siswa bosan, mengantuk dan minta permisi untuk keluar kelas dengan berbagai macam alasan.
Media pembelajaran tidak harus yang mahal dan mewah, guru bisa membuat media-media pembelajaran sederhana dari kertas dan karton serta memanfaatkan benda-benda yang ada di alam sekitar termasuk dari barang bekas. Dengan adanya media pembelajaran, peserta didik akan bisa belajar dari yang kongkrit ke abstrak yang akan membuat motivasi belajar peserta didik meningkat.
Guru yang mengajar tanpa mempergunakan media pembelajaran akan membawa peserta didik belajar ke dunia fantasi yang penuh dengan khayalan belaka. Akhirnya peserta didik tidak bisa memahami konsep yang sebenarnya, karena pikirannya masing-masing berada di alam maya.
Sangat diperlukan sekali komitmen dan kreatifitas guru dalam membuat media pembelajaran.
Sangat diperlukan sekali komitmen dan kreatifitas guru dalam membuat media pembelajaran.
Untuk memahami dan mengembangkan ide-ide kreatif tentang media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, guru bisa mendiskusikannya dalam kelompok-kelompok kerja seperti dalam forum KKG (kelompok kerja guru) atau MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) yang pada saat ini trend disebut dengan komunitas belajar (kombel).
Dengan adanya media pembelajaran, pengetahuan yang diperoleh peserta didik akan dapat bertahan lama dan lebih mudah diingat. Konsep atau prinsip yang ditemukan akan lebih mudah diterapkan pada situasi baru.
Seorang guru sebelum mengajar harus membuat media pembelajaran agar dapat mengaktifkan peserta didik dalam belajar sehingga pembelajaran yang disampaikan akan lebih bermakna dan terasa manfaatnya.( ***)
No comments:
Post a Comment