Menko. PMK. Muhadjir Effendi |
FS. Padang Pariaman --- Usai Berbuka Puasa, Hari ini Menko. PMK Muhadjir Effendi Kunjungi Lokasi Dampak Bencana di Jembatan Pulau Aie dan Kawasan Perumahan Oman, Sikucur Kampung Dalam, Jum'at (15/03/2024).
Dipicu cuaca ekstrim hujan lebat mengguyur wilayah Sumatera Barat, termasuk daerah Padang Pariaman, Kamis pekan lalu, menyebabkan terjadi banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah tempat.
Yang mengakibatian terjadinya kerusakan rumah penduduk, dan infrastruktur jalan serta jembatan porak poranda dihantam longsor dan banjir bandang. Salah satunya kerusakan berat infrastruktur jalan dan jembatan Pulau Aie Nagari Sikucur, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Padang Pariaman.
Berdasarkan pengamatan Wartawan yang turun ke lokasi, memang terlihat pangkal jembatan pada posisi sebelah kanan yang berada di Selatan, telah ambruk masuk sungai. Karena, agaknya disebabkan tergerus aliran sungai sewaktu banjir tiba.
Kemudian, terlihat pula ada pipa milik PDAM Padang Pariaman muncul keluar. Karena, tanah timbunannya pada sisi pondasi jembatan juga ikut terban masuk sungai.
Kerusakan jembatan Pulau Aie ini, berimbas kepada "putus total" arus lalu lintas warga masyarakat , terutama sekali tidak dapat dilewati dengan kendaraan.
Padahal selama ini, jembatan Pulau Aie termasuk infrastruktur yang penting sebagai sarana urat nadi pergerakan ekonomi di wilayah Nagari Sukucua Barat. Apalagi bagi warga masyarakat jikalau berurusan ke pusat Ibu Kecamatan yang berada di Kampuang Dalam.
Kini, terputusnya jembatan tersebut, tak pelak lagi masyarakat Korong Patamuan, Alahan Tabek, Koto Panjang dan Labuah Gajah, sedikit terisolasi dengan kendaraan.
Akan tetapi bagi masyarakat Alahan Tabek, terpaksa jalan memutar terlebih dahulu ke Nagari Sukucua Tengah atau Sukucua Utara. Itupun hanya bisa mempergunakan sepeda motor.
Oleh sebab itu, sangat mendesak agar dapat diatasinya masalah jembatan Pulau Aie oleh pihak Pemerintah Daerah Padang Pariaman.
Sedangkan, aliran sungai Batang Naras yang membentang bagaikan "ular berjalan". Yakni sejak dari Jembatan Pulau Aie ke hulu Timurnya hingga sampai di Bendungan Irigasi "Lubuak Jambu" Nagari Sukucua Tangah ini sangat sesegera dilakukan "normalisasi sungai" dari pihak Pekerjaan Umum Pemukiman Rakyat (PUPR) Republik Indonesia melalui Balai Sungai Wilayah (BSW) V Sumatera.
Kalau tidak dilakukan normalisasi sungai, akan menyebabkan tambah "punah rarah" lahan pertanian sawah milik masyarakat. Termasuk bangunan rumah penduduk yang berada dekat di sisi kiri kanan sepanjang tepi aliran sungai Batang Naras.
Camat V Koto Kampung Dalam Firman Suheri l mengakui telah melaporkan titik lokasi yang terdampak banjir dan tanah longsor kepada Bupati Padang Pariaman.
"Kepala Dinas PUPR Padang Pariaman bersama jajarannya telah meninjau jembatan Pulau Aie. Dan, sekitar 4 (empat lokasi yang menjadi prioritas utama untuk segera dikerjakan melalui dana bencana alam (bencal)" ungkap Camat Firman Suheri yang merangkap PJ.Walinagari Sukucua Barat.
Kabid. IKP Diskominfo. Padang Pariaman Heri Sugianto mengatakan, di rundown acara kunjungan, Kedatangan Menko PMK Muhadjir Effendy sebagaimana tertera yang dikeluarkan Pemda Padang Pariaman itu, sedikit bergeser.
"Dari semula setelah Sholat Jum,at. Berubah menjadi setelah berbuka puasa di Istana Seafood Tiram, Karambia Ampek. Dikarenakan saat ini Menko. PMK masih di Pesisir Selatan,"ungkap Heri melalui WA.
Dalam agenda awal tersebut, Menko Muhadjir Effendi akan tiba pada pukul 14.45 di lokasi jembatan Pulau Aia, sekaligus meninjau Perumahan Oman. Juga penyerahan secara simbolis, santunan kepada 4 orang ahli waris dan sembako korban bencana banjir dan tanah longsor.
Selanjutnya, Menko Muhadjir Effendy kunjungi Rumah Sakit (RS) Aisyiyah di Pariaman untuk meninjau fasilitas yang tersedia dan bersilaturahmi. (wrm)
No comments:
Post a Comment