Foto Penulis. |
Opini: Oleh Warman
Masih terasa hangat nya Pemilu 2024, saking hangatnya masih ada Calon Legsitalif yang kalah belum bisa menerima takdir kekalahannya. Dengan berbagai cara bahasa dan kosakata dilontarkan ke media sosial, Wa Group dan Facebook.
Jika memang pencalonan diri sang Caleg, dengan niat tulus dan ikhlas berharap ridho Allah jika terpilih akan sepenuhnya mengabdikan diri kepada masyarakat.
Namun jika belum terpilih, tentunya Allah belum memberikan amanah itu kepada Kita. Seharusya bersikaplah lapang dada dengan menyerahkan takdir itu pada yang maha kuasa.
Tenangkan diri mu, jangan umbar amarahmu di media sosial. Toh itu akan menjatuhkan martabatmu didepan orang banyak. Memperlihatkan kekesalan karen tidak terpilih justru membuka kelemahanmu didepan umum.
Bukankah menjadi pemimpin yang berkuasa itu dipergilirkan. Karena yang maha Berkuasa telah berjanji bahwasanya kekuasaan itu diberikan kepada siapa yang di kehendaki Nya.
Artinya: "26. Katakanlah (Muhammad), "Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki.
Dari potongan ayat diatas sudah jelas, bahwasanya pemilik kekuasaan di bumi ini. Sudah ditentukan siapa yang akan menerimanya, kapan dan waktunya hanya menunggu giliran saja.
Maka bersikap tenang dan sabarlah, sesungguhnya jika takdir itu sudah milikmu. Maka kamu akan menjadi seorang anggota legislatif yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Dan yang perlu kita ketahui juga, sesungguhnya menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah. Amanah itu amatlah berat, bukan semudah yang kita pikirkan.
Bahkan makhluk Allah yang kuat di muka bumi menolak saat diberikan beban kekuasan itu. Dan amat zalim dan bodoh ketika manusia menerima amanah, namun tidak mampu menjalankannya sebagaimana yang dituntun oleh agama.
"Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh," (QS al-Ahzab: 72). (*)
No comments:
Post a Comment