Bupati Suhatri Bur, Saat Dibesuk oleh Rekan di RSUD Padang Pariaman, Parit Malintang.
Opini: Oleh Warman
"Untung Tak Dapat Diraih Malang Tak Dapat Ditolak" ungkapan kata seperti ini tentu nya sudah sering kita dengar baik itu dalam kehidupan bermasyarakat, bertetangga, berteman dan juga dalam rumah tangga.
Secara tidak langsung tanpa aba-aba, otomatis saja, ucapan itu yang artinya (Untung Tidak Dapat Diraih, Malang Tidak Dapat Ditolak) langsung keluar dari mulut seseorang, yang mendengar kabar duka atau berita gembira.
Yang namanya musibah atau kemalangan siapapun pasti tidak menginginkannya, dan begitu pula dengan untung atau mujur tentulah diinginkan oleh setiap orang. Karena setiap musibah dan bencana itu sudah ditetapkan oleh Allah.
Sebagaiman dalam firman Allah dalam surat Al Hadi Ayat ke-22: Artinya: "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Jika kita memaknai ayat ini, dapat dipahami siapapun yang hidup dibumi ini sudah ditetapkan takdirnya, kapan dan waktunya kemalangan dan kegembiraan sudah tercatat takdirnya di tangan Allah SWT.
Setiap manusia yang menjalani kehidupan, pasti akan menerima dua konsekwensi yang harus diterima. Kebaikan-keburukan, Kaya- Miskin, Jelek-Bagus, Sedih-Gembira, masyarakat biasa hingga pejabat negara merupakan pakaian hidup yang tidak dapat ditolak karena sudah digariskan di Lauhul Mahfudz.
Begitu juga nasib malang yang dialami oleh Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Bupati yang akrab disapa Aciak itu mengalami musibah kecelakaan ringan. Mobil yang ia tumpangi bersama ajudan bersenggolan dengan sebuah sepeda motor.
Akibat hilang kendali, mobil sedan warna hitam yang ditumpangi Aciak masuk kedalam parit dengan kedalaman 2 meter. Meskipun kondisi mobil terbalik, Alhamdulillah Bupati Suhatri Bur tidak terluka parah hanya shock dan cedera ringan.
Jika kita berkaca pada kejadian ini, dapat dilihat siapapun diatas bumi ini dapat tertimpa yang namanya kemalangan, Bupatikah, Gubernurkah, bahkan sekelas Presedinpun dapat tertimpa musibah.
Sekarang bagaiman dengan kita mengambil hikmah dari itu semua. Menjadikan keburukan dan kebaikan yang kita alami sebagai pelajaran berharga merupakan sebuah keniscayaan.
Yang jelas sebuah musibah itu merupakan ujian juga bagi kita, sebuah sentilan. Karena terkadang selaku manusia yang lemah, lupa mengingat kebesaran Nya, dengan itulah Dia kembali mengingatkan hamba Nya.
Salam Perubahan. (*)
No comments:
Post a Comment