FS.Palembang(SUMSEL)- Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menyiapkan personel yang siap dipanggil setiap dibutuhkan kehadirannya atau standby on call (SOC) saat libur dan cuti bersama Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024.
Bertempat di Lapangan Apel Mapolda Sumsel Jalan Jenderal Sudirman KM 4 Palembang, Senin,8 April 2024 dilakukan pengecekan personel SOC hari libur dalam rangka monitoring Operasi Ketupat Musi 2024 guna menciptakan situasi yang kondusif di wilayah hukum Polda Sumsel meliputi 17 kabupaten dan kota
Karo SDM Polda Sumsel Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo, SIK,MSi saat memimpin apel personel SOC itu mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan semangat rekan-rekan untuk melaksanakan apel stand by on call
Setelah apel ini silakan rekan-rekan bisa menyesuaikan dengan kondisi libur dan cuti Lebaran serta memperhatikan situasi kondisi dan tetap on call bilamana sewaktu-waktu dibutuhkan bisa dihubungi Jelasnya
Absensi kehadiran anggota diperiksa bagi yang tidak hadir dilaporkan ke Karo SDM.
Kemudian pada hari raya idul Fitri 1445 H, Sudrajad mengatakan dihari Raya Idul Fitri tahun 1445 Hijriah ini akan diadakan open house di komplek Pakri oleh Pak Kapolda Sumsel dilanjutkan silaturahmi halal bihalal ke forkopimda,terkait
cuti tahunan bagi personil yang mengajukan cuti tidak dibolehkan cuti kembali tambahnya
"Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan serta lindungan dari Tuhan yang maha kuasa di bulan Ramadhan yang penuh keberkahan dan kebaikan ini,” ujar Alumni Akpol 96
Sementara sebelumnya Kapolda Sumsel Irjen Pol.A Rachmad Wibowo,SIK menjelaskan pihaknya menyiagakan ribuan personel pengamanan mudik dan perayaan Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah dalam operasi terpusat dengan sandi “Ketupat 2024”
Usai memimpin rapat koordinasi lintas sektoral pengamanan lebaran, Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo,SIK
,MSi memimpin apel gelar pasukan personel pengamanan operasi Ketupat Musi 2024, pengamanan mudik lebaran 1445 H, dihalaman Griya Agung Palembang Rabu (3/4/2024).
Kapolda Sumsel dalam sambutannya membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan apel gelar pasukan merupakan bentuk pengecekan terakhir persiapan melaksanakan operasi ketupat 2024.
“Sebagai kekompakan dan sinegritas TNI Polri beserta semua stake holder dalam rangka pengamanan mudik dan perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijiriyah tahun 2024. Berdasarkan survei, indikator tingkat kepuasan masyarakat pada penyelenggaraan dan pengamanan arus mudik di tahun 2023 mencapai 89,5% atau meningkat 15,7% dibandingkan di tahun sebelumnya. Hal ini merupakan bentuk apresiasi masyarakat atas kerja keras kita bersama yang harus dipertahankan dan ditingkatkan dalam pengamanan arus mudik dan balik di tahun ini,” ungkapnya.
Untuk di tahun 2024 ini, survey memperkirakan terdapat potensi pergerakan masyarakat mudik sebesar 193,6 juta orang atau meningkat 56,4% dibandingkan di tahun 2023. Rachmad mengaku pihaknya bersama Forkopimda dan instansi terkait telah berkoordinasi untuk menangani bersama setiap terjadinya kontijensi hingga bencana alam.
“Terkait dengan operasi ketupat 2024 Polda Sumsel bersama unsur terkait menerjunkan 4.229 personil yang terdari dari semua instansi (Polrinya sendiri ada 2,322 personel). Kemudian kita menyediakan 92 pos pengamanan, pelayan dan pos tepadu. Pos pengamanan sendiri letakkan di tempat pusat kegiatan masyarakat. 380 tempat yang menjadi titik wisata masyarakat, tempat ibadah, pertokohan, itu kita pilih, mana yang akan kita amankan yang paling berisiko. Kemudian pos pelayanan ada 27 pos disebar di jalur lintasan, seperti antara tol dari Lampung menuju ke Keramasan. Kemudian dari Keramasan sampai ke lintas timur hingga sampai ke Jambi. Di pos pelayanan itu ada pelayanan kesehatan, ada pelayanan untuk mobil yang mengalami kerusakan, kemudian ada tempat juga untuk istirahat bagi para supir. Kemudian juga poster padu yang kita tempatkan di terminal, moda angkutan seperti terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan laut, dan juga bandara bekerjasama dengan otoritas setempat,” urainya.
Mantan Kapolda Jambi tersebut kembali mengingatkan masyarakat tentang adanya pembatasan kendaraan jenis tertentu, sesuai surat edaran Gubernur Sumsel.
“Jadi mulai tanggal 5 April jam 9 pagi, tidak boleh ada kendaraan angkutan barang, dengan jumlah sumbu tiga atau lebih yang melintas, kecuali kendaraan yang membawa bahan pokok, seperti daging, telur, beras, minyak, kemudian ada mungkin obat obtan dan bantuan bencana alam, ini perlu dipahami,” ujarnya.
Mantan Dirsiber Bareskrim Polri tersebut menargetkan tahun ini bisa dilakukan pengamanan yang lebih baik lagi meskipun dihadapkan pada jumlah jalan yang tidak berkembang dan prediksi bertambahnya jumlah pemudiknya sebanyak 56,5%.
“Prediksi akan terjadi kepadatan dijalan, terutama di ruas Betung yang ke arah Jambi yang kondisi jalannya tidak lebar dan adanya elevasi antar jalan dengan bahu jalannya yang cukup tinggi sehingga rawan. Saya menyarankan pemudik melakukan perjalanan siang hari, pastikan kendaraan sehat, menghindari terjadi kerusakan kendaraan saat dijalan,” pesannya.
Terkait antisipasi terjadinya kecelakaan, Rachmad mengaku pihaknya sudah melakukan sosialisasi, mengingatkan masyarakat, mendata pasar tumpah mulai dari Banyuasin sampai Musi Banyuasin.
“Kurang lebih ada 7 pasar tumpah, namun para kapolres sudah koordinasi dengan para camat, kepala desa, dengan para pedagang supaya tertib dan tidak mengganggu bahan jalan,” terangnya.
Menyangkut permasalahan kemacetan diperlintasan kereta api, Rachmad komitmen berkoordinasi dengan PT KAI untuk pengaturan schedule, berharap bisa dilakukan perputaran jadwalnya operasional ke malam hari.
“Masyarakat kami himbau melakukan perjalanan siang hari, sementara kereta api dipperasionalkan pada malam hari, supaya tidak mengganggu mudik,” ungkapnya.
Rachmad mengingatkan masyarakatnya yang pergi mudik lebaran, meninggalkan rumah agar menitipkan rumahnya kepada tetangga atau ke kepolisian yang terdekat.
“Kita juga sudah menyiapkan nomor telpon bantuan polisi (BANPOL) yang 24 jam bisa melayani,” tegasnya.
“Untuk Tol Betung kemarin kami sudah cek bersama pihak pengembang/ developer Tol, Jasaraharja kiranya belum layak untuk digunakan, setidaknya ada empat titik mulai dari kilometer 397, 407, 409 itu bergelombang dan cukup kasar, dikawatirkan menimbulkan kecelakaan. Kalaupun akan dipakai sebagai toll fungsional, akan kami lakukan pengawalan,” tutupnya.(**)
No comments:
Post a Comment