Inovasi Digital Mampu Meningkatkan Minat Baca

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Solsel, Putra Nusa

FS. Solok Selatan (Sumbar) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Solok Selatan terus melakukan inovasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat, terutama di kalangan pelajar, dalam menghadapi era digitalisasi saat ini.

Kegiatan tersebut mencakup pembinaan rutin di sekolah-sekolah, kunjungan ke perpustakaan sekolah, klasifikasi, afiliasi, dan penilaian perpustakaan sekolah berdasarkan berbagai aspek.

"Sejak pembinaan dimulai, setiap sekolah memiliki daftar pengunjung perpustakaan. Rekap jumlah pengunjung dikirim oleh sekolah setiap bulannya, baik di tingkat SD, SMP, maupun SMA sederajat," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Solok Selatan, Putra Nusa, Selasa (14/5/2024) di  Padang Aro.

Pada 2023, kompetisi perpustakaan di Solok Selatan diadakan dan SMAN 7 serta SMAN 5 Solok Selatan menjadi yang terbaik, dengan SMAN 5 keluar sebagai juara pertama dan mewakili Solok Selatan di tingkat Provinsi Sumatera Barat.

Putra Nusa menekankan pentingnya pembinaan dan pengelolaan perpustakaan sekolah serta perpustakaan kabupaten karena perpustakaan merupakan visi pertama Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan.

Kami menyarankan sekolah untuk memprioritaskan buku pelajaran agar minat baca meningkat, selain menyediakan buku pengetahuan umum. Sekolah juga harus memiliki jumlah buku yang memadai sesuai dengan jumlah siswa. Misalnya, di SMAN 6 Solok Selatan, setelah pembinaan, jumlah pembaca mencapai 528 orang per bulan, tertinggi di Solok Selatan," jelasnya.

Dengan berbagai inovasi yang dilakukan Dinas Perpustakaan, diperkirakan 80 persen siswa kini semakin berminat menggunakan waktu di perpustakaan sekolah.

Selain buku fisik, perpustakaan sekolah juga harus menyediakan akses Wi-Fi dan laptop untuk membuka buku digital yang tidak tersedia dalam bentuk fisik.

"Sekolah juga harus menyediakan perpustakaan digital agar siswa dapat mengakses buku yang dibutuhkan," tambah Putra Nusa.

Perpustakaan Kabupaten Solok Selatan menyediakan buku umum dan buku pelajaran yang belum tersedia di sekolah. Anak-anak dapat meminjam buku yang tidak ada di sekolah dari perpustakaan kabupaten.

Saat ini, setelah lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah, perpustakaan kabupaten belum banyak dikunjungi karena siswa sedang fokus pada seleksi dan ujian masuk perguruan tinggi. Banyak siswa sibuk ke kota-kota besar untuk masuk perguruan tinggi yang diminatinya.

Kunjungan perpustakaan biasanya meningkat di akhir dan pertengahan semester, ketika mahasiswa mencari buku untuk penulisan skripsi atau tesis, atau melakukan penelitian. (Af)