Breaking News

Wednesday, May 15, 2024

Siapakah Yang Bawa Kabur Uang Ponpes. Al Jamiliyah Rp 150 juta?

Teks Foto: Penerima Bantuan Berkacamata Peci Hitam Pimpinan Yayasan Al Jamiliyah, dan Yang Memegang Cindera Mata dilingkar Merah Ex. Pimpinan Pondok yang diberhentikan 

FS. Pariaman --- Di bulan September 2023 Pondok Pesantren Yayasan Al Jamiliyah Mendapatkan Bantuan Pembangunan Gedung Balai Latihan Kerja, lebih kurang Rp 1 Milyar melalui Pokir Anggota DPR RI Ade Rizki Pratama.



Pembangunan gedung BLK (Balai Latihan Kerja) dan Workshop tersebut sempat berjalan dari bulan Oktober 2023 sampai dengan Februari 2024. 


Kemudian terhenti, dikarenakan munculnya dua sertifikat, yang mana pihak penggugat juga memiliki sertifikat dan meminta menghentikan pengerjaan gedung BLK itu.


Masalah barupun muncul, meskipun bantuan yang sudah dikucurkan melalui Pokir Anggota DPR RI tersebut sudah masuk sebesar Rp 500 juta ke Rek. Pondok Pesantren. Namun justru menuai persolan lain, pihak Yayasan Al Jamiliyah memberhentikan pimpinan pondok. 


"Pencarian dana itu ke pimpinan pondok pesantren, Kebetulan saya bukan pimpinan pondok. Secara pribadi dengan pengerjaan bangunan ini saya tidak mengetahui, karena yang mengerjakan pimpinan pondok sebelumnya,"ujar Ardan Kemarin Selasa (14/05/2024).


Jadi lanjut Ardan, pimpinan pondok sebelumnya itulah yang mempunyai kedekatan dengan Ade Rizki.

"Jadi dialah yang mengajukan permohonan dana untuk membangun gedung BLK itu melalui proposal, diapun monopoli semuanya,"ungkap Ardan


Lebih lanjut Ardan mengatakan, pimpinan lama itu sekarang keberadaannya tidak di Pondok lagi. Sudah kabur ke tempat orang tuanya.


"Dia kabur membawa uang lebih kurang Rp 150 juta, ditinggalkanlah pekerjaan yang terbengkalai ini. Selaku pihak yayasan kami sekedar mengetahui saja dan memfasilitasi,"kata Ardan.


Lebih lanjut Ardan mengatakan, Bahwa keberadaan Rendi pimpinan Pondok yang lama beralamat di Kota Padang.


Kata Ardan menambahkan, setelah dihitung oleh pihak Tekhnis dari Dinas Pekerjaan Umum nilai bangun yang terbengkalai itu, baru menghabiskan dana berkisar Rp 250 juta.


"Sampai sekarang belum ada itikad penyelesaian oleh bersangkutan. Pertama kali uang ditransfer ke rek. Pondok Rp 350 juta, Kemudian tahap kedua ditransfer lagi Rp 150 juta. Jadi total sudah masuk rek. Pondok Rp 500 juta,"ungkap Ardan


Terpisah, Rendi ex. pimpinan pondok pesantren sekaligus imam mesjid melalui sambungan Hp, mengatakan bahwa semua yang dikatakan oleh Pihak Yayasan Al Jamiliyah Ardan Jamil adalah bohong dan mengada-ada.


"Memang saya yang mengusulkan proposal bantuan itu ke Ade Rizki. Namun untuk soal keuangan tentu nya berada di tangan bendahara Pondok Al Jamiliyah. Saya hanya karyawan yang digaji,"ungkap Rendi


Lagipula katanya, yang mengambil uang direkenig itu harus berdua tidak bisa sendiri-sendiri. "Semuanya keuangan berurusan dengan ketua Yayasan Al Jamiliyah Ardan Jamil,"kata Rendi.


Rendi mengakui bahwa uang masuk ke rek. Pondok Pesantren, dulunya memang selaku pimpinan pondok ada namanya dengan Bendahara Rahma di rekening Pondok Pesantren. Namun tanpa ada penjelasan dirinya diberhentikan secara sepihak oleh Yayasan Al Jamiliyah.


"Makanya saya keluar tidak di Pondok Lagi, karena saya diberhentikan secara sepihak oleh Ardan Jamil. Jadi waktu itu terhentinya pembangunan karena ada dua sertifikat. Dan saya pun tidak tahu apa isi sidang di pengadilan,"ujar Rendi


Lanjut dia, nama Rendi diganti sebagai pimpinan pondok setelah masalah dua sertifikat itu mencuat, dan bermuara ke pengadilan bahkan dirinya juga difitnah. 


"Maka setelah nama saya diganti dengan pimpinan pondok yang baru bernama Jalal. Ardan yang mengambil semua uang Pondok. Melalui Jalal bersama Bendahara yakni Rahma dengan menarik uang tersebut dari Bank,"ungkap Rendi (wrm)



No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!