Lokasi budidaya jangkrik Riskan di perbatasan Solok dengan Solok Selatan, di Ulu Suliti Kecamatan KPGD. Foto : Afrizal |
FS.Solok Selatan (Sumbar) - Riskan (36) warga perbatasan Ulu Suliti Kecamatan KPGD, Kabupaten Solok Selatan, bertekad bakal menjadi salah seorang penyumplai kebutuhan jangkrik bagi pemelihara burung di daerah tersebut.
" Berawal dari kesulitan memperoleh jangkrik untuk makanan burung peliharaannya, maka ia mencoba untuk mencari tahu cara untuk membudidayakan jangkrik ini," jelasnya pada Solokselatan Bakaba, Sabtu (16/6/2024).
Saat ini, ia telah punya 10 tong untuk budidaya jangkrik dengan masing-masing tong ia tebar benihnya sebanyak 4 ons dengan hasil panen sekitar 20 kg selama 40 hari.
Sementara pasaran jangkriknya adalah wilayah Sangir, Sungai Pagu dan Surian. Untuk Solsel plus wilayah Surian saja ia memperkirakan ada sekitar 600 kg kebutuhan jangkrik, untuk pemelihara burung murai batu, Kacer, murai kopi, super.
Sementara itu, bibit jangkrik yang dia kembangkan berasal dari Kediri, yang dibelinya seharga Rp. 35 ribu/ons.
Melihat kebutuhan dan ketersediaan jangkrik itu, budidaya jangkrik ini sangat menggiurkan dan akan dapat menjadi sumber penambahan ekonomi," jelasnya.
Harga jual jangkrik saat ini sekitar Rp. 50 ribu perkilo, sedangkan untuk panen satu tong bisa mencapai 20 kg dengan modal bibit hanya 4 ons, " pungkasnya. (Af)
No comments:
Post a Comment