Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Kawasan Desa Korporasi Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar di Hotel Pesona Alam Sangir, Kamis (20/6/2024). Foto : Afrizal |
FS.Solok Selatan (Sumbar) - Pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar berharap program Pengembangan Kawasan Korporasi Peternakan di Solok Selatan mendapat dukungan dari berbagai sektor.
Pasalnya keterlibatan berbagai sektor dan berbagai pihak akan menjadikan program Desa Korporasi Peternakan di Solok Selatan kedepannya akan lebih baik dan berdampak untuk mewujudkan pengembangan pemberdayaan ternak dan bisnis bagi petani ternak di daerah tersebut.
Hal tersebut disampaikan Kepala Disnak Keswan Sumbar, Ir. Sukarli, S.Pt M.Si pada kegiatan evaluasi Pengembangan Kawasan Korporasi Peternakan yang dilaksanakan di Hotel Pesona Alam Sangir, Kamis (20/6/2024).
Hadir pada kegiatan tersebut Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, Ihsan dan Khairunas selaku narasumber.
Kemudian, Kabid Bina Usaha dan Kelembagaan Disnak Keswan Sumbar, Nirmala Puspita Dewi, S.Pt M.Si, Kepala Dinas Pertanian Solsel, Nurhayati.
Adapun peserta kegiatan antara lain kelompok tani (Keltan) Saiyo, Satujuan, Muda Tani, Sungai Pauh Sepakat dan keltan Harapan Basamo, Pendamping Koperasi Produsen Sangir Sarumpun Sejahtera serta Penyuluh pertanian Solsel.
Lebih lanjut Kepala Disnak Keswan Sumbar Sukarli menjelaskan tentang beberapa hasil evaluasi kegiatan Korporasi Peternakan di Solsel dan menyampaikan hasil diskusi bersama Bupati Solsel H. Khairunas.
Selama ini, program dari pusat pelaksanaan kawasan desa Korporasi Peternakan dengan sistem koloni dengan jumlah bantuan sapi yang cukup banyak, untuk satu kelompok berkisar 100 ekor bantuan.
Menurut Sukarli, Bupati Solsel H. Khairunas berharap untuk merubah pola pengelolaan yang disesuaikan dengan kondisi Solok Selatan,
' Kedepan mungkin orangnya (peternak) dikelompokkan tapi pemeliharaan bisa secara individu sehingga tanggungjawabnya adalah individu untuk mendukung kelompok, " jelas Sukarli.
Diskusi tentang membangun peternakan dari hulu sampai hilir dengan pelibatan stakeholder (pemerintah, akademisi, awasta/pelaku usaha/peternak) dan peran media dalam mendukung peternakan dan pemasaran di kantor bupati setempat.
Hal ini menjadi evaluasi bersama dan masukan bagi Kementan secara umum sehingga tujuan memberdayakan masyarakat tercapai. "Betul-betul masyarakat mampu dan mau. Terkait pola kandang koloni tidak bisa diterapkan di Solsel seperti yang disampaikan pak Bupati," ujarnya.
Pihaknya dari Disnak Keswan Sumbar mencoba mendampingi kemudian mencari solusi kedepan sehingga tujuan dari korporasi ini adalah membangun kolaborasi.
"Salah satunya adalah peran pemerintah kabupaten, provinsi dan Kementan. Kemudian yang kedua kaitannya melihat kesiapan masyarakat yang menerima Sapi dalam jumlah banyak satu Keltan," pungkasnya. (Af)
No comments:
Post a Comment