Dubes Al Busyra Basnur Sampaikan Keynote Speech di Depan 5.000 Wisudawan Ethiopia

FS.Ethiopia- Tamat kuliah di perguruan tinggi bukanlah akhir dari masa belajar. Justru setelah diwisuda kegiatan belajar harus ditingkatkan. Karena belajar di kampus dalam waktu terbatas sangat berbeda dengan belajar di luar kampus yang penuh tantangan dan rentang waktu yang sangat panjang.

Hal itu disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur saat menjadi tamu kehormatan dan menyampaikan keynote speech di hadapan 5.000 wisudawan di Kampus Universitas Harambee di Kota Adama, Sabtu (27/7/2024). 

Universitas Harambee adalah perguruan tinggi swasta terkemuka di Ethiopia yang kampusnya tersebar di berbagai kota. Universitas ini telah menandatangani 8 naskah kerja sama dengan perguruan tinggi Indonesia. 

Pesan lain yang disampaikan oleh Dubes Al Busyra adalah agar wisudawan aktif membangun jaringan internasional yang luas dan memberi kontribusi untuk pembangunan global di berbagai bidang. 

“Jaringan internasional sangat penting untuk membantu meningkatkan karir, apapun profesi anda, karena hampir semua profesi membutuhkan konektivitas global yang luas,” kata Dubes Al Busyra. 

Dalam pidatonya, Dubes Al Busyra juga menyampaikan berbagai perkembangan terkini diplomasi Indonesia - Ethiopia. Ia juga mendorong agar generasi muda Ethiopia, khususnya wisudawan berperan lebih aktif dalam meningkatkan hubungan dan kerja sama Ethiopia dengan Indonesia. 

Dalam 5 tahun terakhir KBRI Addis Ababa terus mendorong kerja sama antar perguruan tinggi yang ada di Indonesia dan Ethiopia. Saat ini terdapat 34 naskah kerja sama yang telah ditandatangani oleh perguruan tinggi kedua negara. 

Tanggal 3-8 Agustus mendatang, delegasi Indonesia akan berkunjung ke Ethiopia. Lima anggota delegasi yang dipimpin oleh Kementerian Agama RI itu adalah pimpinan lima perguruan tinggi di Indonesia.   

“Pada saat kunjungan di Ethiopia akan ditandatangani sejumlah naskah kerja sama baru antar perguruan tinggi Indonesia dan Ethiopia,” kata Dubes Al Busyra yang merupakan mantan wartawan kampung halamannya Sumatera Barat. (*)