Oleh : TEDI WINDRA
Fokussumatera.com - Perpaduan manisnya pisang yang alami dan gurihnya santan kelapa membuat mulut ingin berlama-lama mengunyah pangek pisang, menu tradisional dari Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, yang masih eksis hingga hari ini.
Kue tradisional berbahan dasar pisang itu akan lebih nikmat saat disantap bersama ketan hitam yang ditaburi kelapa di atasnya.
Di Solok Selatan, kabupaten yang berbatasan dengan Kerinci, Jambi, ini, pangek pisang biasanya hanya dihidangkan pada acara-acara pernikahan, serta helatan adat lainnya, seperti tradisi "turun mandi anak".
Kini, untuk bisa mencicipi gurihnya pangek pisang, tak harus lagi menunggu ada pesta pernikahan karena sudah mulai diperkenalkan ke khalayak sebagai wisata kuliner.
Jadi saya Termotivasi untuk memperkenalkan pangek pisang sebagai dalam tulisan saya ini Sulitnya mencari pangek pisang di sini karena harus menunggu ketika ada hajatan pernikahan.
Itupun yang mendapat pangek pisang orang-orang tertentu saja," maka saya belajar untuk membuat pangek pisang dengan orang tua saya.
Jadi saya berfikir kalau saya nanti tamat kuliah tidak dapat pekerjaan saya akan coba membukak usaha jualan pangek pisang dan lain lain."
Bahan-bahannya ,pisang batu atau kepok, santan kelapa dan kunyit.Untuk membuat pangek, setelah dikupas pisang direbus bersama santan, gula dan kunyit selama satu jam hingga berubah warna menjadi kuning.
Setelah santan tersebut meresap ke dalam pisang, segera diangkat dan siap disajikan.Pangek pisang akan dikenal baik kalangan muda dan daerah lain. Pangek pisang ini merupakan makanan khas," Solok Selatan.(***)
No comments:
Post a Comment