FS.Padang(SUMBAR)- Meningkatnya kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang-orang terdekat pada anak di Provinsi Sumatera Barat, mendapat perhatian dari pihak Kementerian Sosial RI, melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang. Pada Senin, 5/7, BBPPKS Padang menggelar Rapat Koordinasi Perlindungan Anak di Aula BBPPKS Padang, yang menghadirkan berbagai narasumber mewakili beberapa unsur terkait. Dari Tokoh Agama Buya Gusrizal Gazahar, Tokoh Adat Musra Dahrizal yang dikenal sebagai Mak Katik, Dr. Setiawati, M.Si (Antropolog Unand), dan dari pihak Poltekesos Bandung Suharma, Ph.D serta dibuka oleh Staf Khusus Kemensos RI Faozan Amar.
Sementara dari Universitas Negeri Padang (UNP) menghadirkan Dr. Erianjoni, M.Si (Sosiolog UNP) dan Dr. Amril Amir, M.Pd (Dosen FBS yang juga Ketua Harian LKAAM Sumbar). Dalam penyampaian materi, Dr. Erianjoni, M.Si yang juga Sekretaris UNP, memaparkan materi yang berjudul “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual pada Anak dalam Perspektif Sosiologi,” sementara Dr. Amril Amir, M.Pd menyampaikan materi “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual pada Anak dalam Perspektif Budaya Minangkabau.”
“Segala saran dan masukan yang kita sampaikan di forum ini akan dijadikan rumusan oleh pihak Kemensos RI untuk menyusun Grand Desain Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual pada Anak, khususnya di Sumbar. Pemerintah pusat sangat prihatin dengan kejadian-kejadian berupa rudapaksa yang korbannya anak, sementara pelakunya kebanyakan orang terdekat dari korban misalnya guru, orang tua, kakak, atau paman,” tegas Dosen Departemen Sosiologi FIS UNP itu kepada Humas.
Kegiatan yang berlangsung satu hari tersebut dihadiri oleh sejumlah kalangan, dari perwakilan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak di seluruh Kabupaten/Kota di Sumbar, aktivis, tokoh adat, tokoh agama, dan pemerhati masalah anak di Sumbar. (Humas UNP)
No comments:
Post a Comment