Kegiatan minilokakarya stunting di kantor PLBK Sungai Pagu dihadiri Teknikal Stunting Kabupaten, Angga Mandala, SKM, Camat, Deni Sulfalena, SH dan Koordinator KB, Armansyah |
FS.Solok Selatan(Sumbar) - Penanganan kasus stunting harus dilakukan secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir. BKKBN sebagai Ketua Pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting menghadirkan Satgas Percepatan Penurunan Stunting (PPS), yang di antaranya bertugas memantau pelaksanaan penyaluran PMT di wilayah, dan status gizi anak.
Di kabupaten Solok Selatan juga melakukan hal yang sama. Bahkan disetiap kecamatan digelar minilokarya Stunting untuk memastikan kondisi Stunting yang terjadi disetiap kecamatan, seperti halnya yang dilaksanakan oleh Koordinator KB Kecamatan Sungai Pagu bersama Camat Sungai Pagu dan leading sektor di kecamatan, " Teknikal Stunting Kabupaten Solsel, Angga Mandala, SKM didampingi Koordinator KB Sungai Pagu Armansyah, usai kegiatan minilokarya di kantor PPLKB Rabu (28/8/2024).
Kita berharap melalui kegiatan minilokakarya stunting ini akan ada hasil dan upaya dari berbagai leading sektor yang telah dilakukan, dengan dibuktikan adanya penurunan kasus Stunting di Sungai Pagu secara umum," harapnya.
Kegiatan minilokarya Stunting ini adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kondisi perbulannya di wilayah kecamatan masing-masing diantara mengetahui bagaimana stuntingnya, bagaimana wastingnya, bagaimana Wonder Weeks
Makanya, melalui TPPS ini diharapkan dapat untuk dapat mengoptimalkan penanganan Stunting ini kearah yang lebih baik," harap Angga
Secara umum di Solsel, kasus Stunting yang tertinggi adalah Kecamatan Pauh Duo. Presentasi prevalensi berdasarkan survey yaitu survey kesehatan Indonesia pada tahun 2023 mengalami penurunan dari tahun 2022 dari survey SSGI awalnya 31,7 % turun menjadi 14, 7 %. Hal ini adalah angka awal di seluruh kabupaten solsel dalam pelaksanaan pencegahan dan penanganan Stunting di Solsel
Sementara daerah merah kasus stuntingnya di Solok Selatan adalah Kecamatan Pauh Duo sesuai data dari BKKBN dan Dinas Kesehatan," pungkasnya.
Koordinator KB, Armansyah dikesempatan itu memaparkan bahwa di wilayah kerjanya kasus Stunting tertinggi adalah Nagari Pulakek Koto Baru dengan jumlah kasus sebanyak 99 orang anak, disusul Nagari Sako Selatan Pasia Talang dengan jumlah sebanyak 44 orang anak.
Pelaksanaan minilokakarya Stunting ini dilaksanakan setiap bulannya dengan pesertanya digilir dua nagari di Kecamatan Sungai Pagu.
Pelaksana Minilokarya Stunting hari ini (Rabu-red) adalah untuk nagari Pulakek Koto Baru dan Nagari Sako Selatan Pasia Talang.
Turut juga hadir dikesempatan itu, Camat Sungai Pagu diwakili Sekcam Sungai Pagu, Deni Sulfalena, SH, KUA Sungai Pagu diwakili Nurepelita, Kepala Puskesmas Muara Labuh diwakili Mairini Marlina, Bidang Gizi, serta Wali Nagari Pulakek, Elfariza, A. Ma. Pd. Or, Wali Nagari Sako Selatan, Nita Sesriwati, SE. (Af)
No comments:
Post a Comment