Breaking News

Monday, August 26, 2024

Warga Pulakek Rentan Sosial dan Mental Persoalan Yang Rumit Bagi Pemerintahan

Camat Sungai Pagu, Ibrahim, Pj. Wali Nagari Pulakek Koto Baru Elfariza, A. Md.OR, Koordinator KB Sungai Pagu Armansyah, Bidan Desa Ferawati, A. Md. Keb sambangi keluarga rawan Sosial di Jorong Koto Birah, Senin (26/8/2024). Foto Afrizal

FS.Solok Selatan(Sumbar)-
 Camat Kecamatan Sungai Pagu, Solok Selatan, Ibrahim, SH bersama dengan Pj. Wali Nagari Pulakek Koto Baru, Elfariza, A. MPd.OR, Koordinator KB Sungai Pagu Armansyah, Bidan Desa Ferawati, A. Md. Keb sambangi keluarga rawan Sosial di Jorong Koto Birah, Senin (26/8/2024).

Kehadiran Pemerintahan Kecamatan, Nagari Pulakek itu, turut didampingi PKB Wilia Anggraini, Winda Refnita dan Amalia Candra Kepala Jorong, Yulismanida.SE Pendamping Lokal Desa dan staf Nagari untuk melihat kondisi pasangan Gusmendra  (42) dan Maharani (35) dan anaknya yang baru berusia 1 bulan.

Keluarga Gusmendra dan Maharani tergolong rawan sosial dengan tingkat mentalnya yang sangat rapuh. Sehingga dikawatirkan akan terjadi hal-hal yang diluar dugaan, baik untuk kesehatan Maharani yang baru melahirkan dan baru menjalani program Metode Operasi Wanita (MOW) atau Tubek Tomi (mertode operasi wanila/steril).

" Kita takut nanti ia akan mengalami kesakitan, termasuk ketakutan untuk merawat anaknya yang baru dilahirkan," jelas Ibrahim didampingi Elfariza dan Armansyah.

Camat Ibrahim menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memastikan bahwa keluarga-keluarga yang tergolong rawan sosial mendapatkan perhatian khusus. 

“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada warga yang terabaikan, terutama mereka yang berada dalam kondisi rentan secara ekonomi dan sosial, termasuk yang psikologi sosialnya juga bermasalah," jelas Camat.

Menurut Pj. Wali Nagari Pulakek Koto Baru Elfariza, bahwa di nagari ada sekitar 3 Kepala Keluarga (KK) yang termasuk kasus sosial masyarakat. Selain Gusmendra dan Maharani masih ada lagi pasangan Arsil dan Aprinorita yang punya anak 13 orang, serta Susi yang tinggal suami dengan anaknya sebanyak 5 orang.

" Rumit betul kondisi ini, akan tetapi sebagai pelayanan masyarakat tentu kami akan berupaya untuk membantu sesuai dengan kemampuan dan kewenangan kami di nagari," jelas Elfariza.

Khusus untuk pasangan Gusmendra dan Maharani, pasangan ini secara psikologi dia tidak punya kemampuan merawat anak. Bahkan anak yang pertamanya saat ini berusia 10 tahun dirawat oleh orang lain. Sedangkan yang baru berumur 1 bulan ini pada tanggal 28 Agustus nanti, dirawat keponakan dari Gusmendra," jelasnya.

Penuturan keponakan Gusmendra, Selfi bahwa ia tidak punya kekuatan untuk mengatur mamaknya. Selain ia bertemperamen pemarah dan sering mengamuk, ia juga tidak bisa di nasehati, karena keterbelakangan mental, demikian juga dengan istrinya.

" Istrinya saja (Maharani) padahal baru saja di operasi steril MOW, seharusnya istirahat, tetapi ia tetap saja pergi keluar dan tidak bisa di larang," jelasnya.

Pihaknya sangat berterimakasih pada Pemerintahan Kecamatan dan Nagari yang sudah peduli dan turut memberi bantuan susu dan kelengkapan bayi anak mamaknya yang ia rawat.

Dikesempatan ituz Camat bersama Wali Nagari, Koordinator KB Sungai Pagu menyerahkan bantuan susu dan kelengkapan kebutuhan untuk di konsumsi bayi pasangan Gusmendra dan Maharani. (Af)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!