19 September 2024
FS.Pessel(SUMBAR)- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, secara resmi membuka Jambore Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan 2024 di Sentra IKM Carocok Tarusan. Acara ini dihadiri lebih dari seribu petani dari berbagai kecamatan di Pesisir Selatan. Jambore ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan memperkenalkan teknologi pertanian modern guna memajukan sektor pertanian di daerah tersebut. Kamis, (19/09/2024)
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi mengapresiasi penerapan teknologi Mulsa Tanpa Olah Tanam (MTOT) yang diusung dengan tema "Bersawah Murah". Teknologi ini sudah diterapkan oleh beberapa petani di Pesisir Selatan dan dinilai mampu menekan biaya produksi serta meningkatkan hasil panen dengan lebih efisien. Mahyeldi juga menyarankan dinas pertanian di tingkat provinsi untuk mengkaji penerapan MTOT sebagai model yang bisa diaplikasikan di kabupaten lain di Sumatra Barat.
Mahyeldi menekankan bahwa inovasi pertanian seperti MTOT menjadi langkah penting dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. Dengan teknologi ini, para petani tidak hanya bisa mengurangi penggunaan alat berat dan bahan kimia, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem lahan pertanian. "Inovasi ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing pertanian di Sumatra Barat," ujarnya.
Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, juga memberikan apresiasi kepada petani yang hadir di acara tersebut. Ia menegaskan bahwa lebih dari 50% penduduk Pesisir Selatan bergantung pada sektor pertanian, sehingga petani memegang peran penting dalam perekonomian daerah. "Petani kita adalah pahlawan ekonomi lokal. Kami harap melalui Jambore ini, petani dapat lebih terbuka terhadap teknologi modern yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian," kata Rusma.
Selain itu, peran Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai pusat data dan informasi bagi petani juga mendapat perhatian dalam Jambore ini. BPP memainkan peran penting sebagai jembatan antara pemerintah dan petani dalam hal penerapan teknologi pertanian terbaru. Dengan dukungan BPP, diharapkan petani dapat lebih mudah mengakses informasi terkait metode pertanian yang efisien dan inovatif.
Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Bustanul Aripin, melalui staf ahli BPP Pusat, Inang Suryati, menyampaikan pidato sambutan. Dalam pidato tersebut, Dr. Bustanul Aripin menekankan bahwa Jambore Pertanian ini diadakan sebagai bagian dari peringatan Hari Tani Nasional. Tujuannya adalah untuk mendorong tercapainya kedaulatan pangan melalui petani yang bekerja secara kolektif, tangguh, dan mandiri.
"Inisiatif ini adalah bagian dari upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Petani yang bekerja secara kolektif dan mandiri merupakan kunci utama dalam mencapai kedaulatan pangan," ungkap Inang Suryati. Ia juga menekankan peran strategis BPP sebagai mitra bagi petani dalam mendukung akses informasi dan teknologi yang mereka butuhkan.
Jambore Pertanian 2024 juga menampilkan berbagai inovasi alat pertanian modern seperti mesin pemanen otomatis, drone pemetaan lahan, dan sistem irigasi pintar berbasis kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini diharapkan dapat membantu petani meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan lahan dan sumber daya air yang menjadi kunci peningkatan produktivitas pertanian.
Ir. Joni, seorang pemerhati pertanian di Sumatra Barat, menyarankan agar sistem MTOT digunakan lebih luas oleh petani di Pesisir Selatan. Menurutnya, teknologi ini tidak hanya hemat biaya, tetapi juga memiliki potensi untuk mengendalikan hama secara alami. "Mulsa jerami dapat menjadi habitat laba-laba predator yang memakan serangga hama, sehingga bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia," jelasnya.
Jambore Pertanian yang berlangsung selama dua hari ini juga menjadi ajang penting bagi petani untuk saling bertukar pengalaman dan pengetahuan mengenai teknologi terbaru. Acara ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara petani, pemerintah, dan lembaga penyuluhan untuk membangun pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan di Pesisir Selatan.
No comments:
Post a Comment