FS.Padang(SUMBAR)- Debat publik calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang berlangsung di Hotel Mercure, Padang. Acara ini dihadiri oleh semua pasangan calon, termasuk calon nomor urut 1, Fadly Amran dan Maigus Nasir, yang mendapat sorotan khusus atas penampilan mereka dalam sesi debat. Dalam debat tersebut, Fadly dan Maigus menunjukkan visi yang kuat dan solusi konkret untuk sejumlah isu krusial yang tengah dihadapi masyarakat Padang, termasuk masalah pendidikan yang mendesak di kota ini.
Isu pendidikan menjadi salah satu tema utama yang memanaskan diskusi malam itu. Padang, yang merupakan salah satu kota besar di Sumatra Barat, menghadapi tantangan serius dalam sistem pendidikan. Pada hari ini sama-sama kita ketahui dibawah kepemimpinan Hendri Septa kondisi menyedihkan terkait infrastruktur pendidikan, seperti gedung Dinas Pendidikan yang masih berstatus sewa.
Fadly menekankan bahwa pemerintah Kota Padang harus segera mengambil langkah serius dalam membenahi infrastruktur pendidikan sebagai wujud nyata komitmen untuk memberikan layanan pendidikan yang layak bagi generasi muda. Ia pun memaparkan rencana strategisnya yang mencakup penyediaan sarana peningkatan kapasitas, terutama bagi siswa yang ingin menempuh pendidikan kejuruan atau karier di luar negeri.
"Kita berbicara soal peluang ketenagakerjaan yang hari ini terbuka lebar, baik itu di dalam maupun di luar negeri. Namun, untuk memanfaatkan peluang tersebut, kita perlu membekali generasi muda dengan kemampuan yang relevan, terutama keterampilan berbahasa yang sesuai dengan tuntutan industri di negara-negara yang ingin mereka tuju," jelas Fadly. Ia menambahkan bahwa program ini akan dimulai sejak jenjang SMA, di mana pemerintah akan memberikan panduan karier bagi siswa yang tertarik dengan jalur pendidikan kejuruan.
Penekanan pada pentingnya pendidikan berorientasi global mendapat sambutan hangat dari para audiens yang hadir. Fadly menyampaikan bahwa ini bukan sekadar visi, melainkan kebutuhan yang harus diwujudkan dengan pemerintahan yang responsif dan dipimpin oleh orang-orang kompeten tanpa kepentingan politik sempit. “Siswa harus dipersiapkan dari awal agar memiliki daya saing global yang kuat,” tambahnya.
Namun, pasangan calon nomor urut 3 merespon tersebut. Mereka menanggapi bahwa pendidikan SMA dan sederajat berada di bawah kewenangan provinsi, bukan tanggung jawab pemerintah kota. Hal ini memicu respons tajam dari Maigus Nasir, pasangan Fadly, yang dengan tegas menolak pandangan tersebut.
“Kewenangan memang penting, tetapi itu tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan tanggung jawab terhadap masyarakat kita. Anak-anak yang lulus dari SMK juga adalah bagian dari warga kota yang pemimpinnya harus peduli terhadap nasib mereka,” tegas Maigus Nasir.
Menurutnya, pemerintah kota tetap memiliki kewajiban untuk mendukung anak-anak SMK meskipun kewenangan formal berada di tingkat provinsi. Ia menegaskan bahwa program pendidikan karakter akan menjadi bagian dari solusi yang disiapkan oleh pasangan nomor urut 1 untuk membantu para lulusan SMK agar lebih siap menghadapi dunia kerja.
Tak hanya itu, Maigus menyoroti pentingnya peran pemimpin dalam memastikan bahwa generasi muda mendapatkan pendidikan karakter yang kokoh. “Tidak semua hal yang dibutuhkan masyarakat bisa diukur dari batasan kewenangan. Ada program pendidikan karakter yang akan kita dorong untuk menyiapkan lulusan SMK agar memiliki sikap yang tangguh, etika kerja yang kuat, dan rasa tanggung jawab terhadap bangsa,” katanya dengan penuh keyakinan.
Penampilan Fadly Amran dan Maigus Nasir di sesi debat tersebut mendapat apresiasi luas dari pengamat politik lokal. Mereka dianggap berhasil menunjukkan sikap yang proaktif dan responsif terhadap isu-isu pendidikan di Kota Padang yang membutuhkan perhatian mendalam.
Debat kali ini menjadi ajang yang memperlihatkan kualitas kepemimpinan serta ide-ide progresif dari masing-masing pasangan calon. Dengan topik pendidikan sebagai salah satu fokus utama, Fadly Amran dan Maigus Nasir berhasil mengemukakan visi yang membawa harapan baru bagi masyarakat Padang yang mendambakan perubahan di sektor pendidikan. Hasil dari debat ini tidak hanya meningkatkan popularitas mereka tetapi juga mempertegas komitmen mereka untuk membangun Padang yang lebih baik dan siap bersaing di tingkat global.(*)
No comments:
Post a Comment