dr. Hendri Putra MKM Kep. Puskesmas Kurai Taji
FS. Pariaman --- Kemenkes. RI (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia) melakukan kegiatan Surveilans Sentinel kepadatan tikus dan deteksi Leptospirosis di 4 Kab/Kota di Indonesia.
Dimana salah satu lokasi berada di Sumbar tepatnya di Kota Pariaman dengan Lokus Wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji Desa Punggung Ladiang dan Desa Balai Kurai Taji. Yang dilaksanakan pada tanggal 6 s/d 10 oktober 2024.
Kepala Puskesmas Kurai Taji Pariaman dr. Hendri Putra MKM mengatakan, kegiatan ini dilakukan selama 3 malam dengan cara menyebar perangkap tikus. dalam 1 malam sebanyak 100 buah perangkap tikus di sebar baik di dalam dan luar rumah.
Yang mana kata nya, pengambilan sampel di Desa Balai Kurai Taji dilakukan di area Pasar, sedangkan di Desa Punggung Lading dilakukan di permukiman masyarakat.
"Setelah tikus di dapat, dilakukan identifikasi tikus dengan menimbang berat badan, mengukur panjang badan. Selain itu juga dilakukan pembedahan tikus untuk mendeteksi leptospirosis pada ginjal tikus,"kata Hendri Sabtu (19/10/2024).
Lebih Lanjut Kepala Puskesmas Kurai Taji ini mengatakan, Leptospirosis identik dengan daerah banjir dengan gejala menyerupai DBD namun terdapat ciri khas seperti mata penderita berwarna kuning, dan kaki terasa nyeri dipersendian.
Kegiatan ini di ketuai langsung oleh
Bambang Siswandi, SKM.M.Kes dan tim dari Kemenkes RI. Turut menyaksikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Rio Arisandi, dan Kepala Puskesmas Kurai taji dr. Hendri Putra, MKM
Di tahun 2025 Akan tim dari Kemenkes. Akan melakukan juga, pengecekan nyamuk penyebab DBD (Dengan Berdarah). Tim ini akan melakukan kajian sehingga tahu dimana nyamuk indukan DBD tersebut beredar.
"Dimana perindukkan nyamuk Aides Aygepti itu beredar. Biasanya nyamuk ini beredar dipemukiman rumah, seperti tempat bekas botol Aqua yang terisi oleh air hujan yang masih bersih,"kata Hendri.
Lanjut dia, yang disampaikan kepusat itu adalah bagimana mencari tempat perindukkan (resevoa) nyamuk penyebab DBD tadi. Kemudian induknya itu dimusnahkan.
"Jadi tim Kemenkes. Itu mengetahui juga jenis-jenis nyamuk. Mana penyebab DBD mana yang tidak. Karena angka DBD kita itu kan tinggi. Nyamuk Dewasa itu, tidak akan mati terkena fogging, hanya menyebabkan nyamuk lari ketempat lain,"ungkap Hendri. (wrm)
No comments:
Post a Comment