Penulis karya sastra Afrika-Amerika terkenal Langston Hughes (Sumber : Heritage Images via getty Images) |
Fokussumatera.com - Langston Hughes seorang penulis karya sastra yang terkenal di berbagai kalangan pada saat itu karyanya sering mengabadikan tentang perjalanannya menjelajahi dunia, Langston Hughes sendiri lahir pada tanggal 01 Februari 1901. Karya pertama nya yang sangat populer adalah "The Weary Blues", Langston Hughes sendiri sangat populer pada zaman Harlem Renaissance yang mana orang-orang menjuluki sang penulis sebagai "Orang Negro yang sedang populer". Hal ini sangat mengacu pada karya karya sastra yang ditulisnya.
Karya sastra yang sangat paling penting dan menuai banyak pembelajaran adalah karya puisi yang dituliskan olehnya, banyak sekali arti arti yang dipakai untuk memperjuangkan hak hak orang kulit hitam untuk tidak di lecehkan ataupun direndahkan. Dilain sisi Langston Hughes juga menceritakan bagaimana untuk tetap menjalankan hidup dengan harapan yang sangat tinggi, dengan kata lain optimisme dalam menaklukkan banyak rintangan dan tantangan yang ada di hidup.
Teks puisi mother to son oleh Langston Hughes (Source : Pixels) |
Pada Gambar 2 kita bisa melihat salah satu contoh karya Puisi oleh Langston Hughes yang mengangkat tema bagaimana rintangan yang harus dilewati dengan keyakinan dan harapan judulnya yakni Mother To son, Puisi ini sangat dikenal di kalangan mahasiswa sastra Inggris, dikarenakan puisi ini sangat memiliki banyak arti yang sangat bisa diambil pembelajaran atau pembentukan karakter. Disamping banyaknya arti dan makna pada puisi tersebut terdapat struktural yang sangat baik disusun oleh sang penulis.
Lantas, bagaimana tanggapan mahasiswa Sastra Inggris sendiri terhadap karya Sastra Langston Hughes? "Bagi saya Puisi ini sangat meaningful dan juga memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya menjadi spektakuler" Ujar Nur Azmi Hidayatullah (20), Seorang mahasiswa universitas padang jurusan Sastra Inggris, Begitu pula Nabila Meisya L Putri (20), seorang mahasiswa universitas Andalas jurusan Sastra Inggris "Bagi saya puisi karya langston Hughes sangat bagus dan sangat mempresentasikan bagaimana seorang ibu memberikan semangat kepada anaknya untuk melewati rintangan hidup untuk kedepannya."
Puisi Mother to Son oleh Langston Hughes, sangat spektakuler untuk dibaca dan sangat memiliki makna yang compleks, salah satu makna yang dapat diinterpretasikan dalam puisi itu salah satunya tentang diskriminasi dan suatu harapan. Beberapa mahasiswa Sastra Inggris setuju bahwasannya Puisi "Mother To Son oleh Langston Hughes" Membicarakan tentang diskriminasi dan harapan "Saya setuju, sih. Puisi tersebut terdapat pesan bahwa kita tidak boleh berputar balik dan tetap melangkah ke depan. Saya kira puisi ini memang bertemakan harapan untuk hidup." Ujar Reysha Aqila Rifani (20) seorang mahasiswi Universitas Andalas Jurusan Sastra Inggris.
Berbanding terbalik dengan pernyataan seorang Mahasiswa Universitas Andalas Jurusan Sastra Inggris (20) " Menurut saya
"Puisi Mother to Son" tidak secara langsung mengambil harapan dan mendiskriminasi mereka, namun kita dapat melihat bahwa puisi tersebut menggunakan beberapa kalimat yang dapat mewakili kedua tema tersebut. "For I'se still climbin". Ujar Santun Rajagukguk.
Akan tetapi, Puisi "Mother To Son" Sangat inspiratif melalui beberapa pemilihan kata yang bagus untuk mengungkapkan bagaimana suatu tema itu dapat tersampaikan kepada pembaca. Tema harapan dan diskriminasi nya pun sangat cocok untuk dibahas dan sangat menonjol pada puisi tersebut. Dan hal ini sangat penting untuk menambah wawasan tentang bagimana pandangan orang kulit hitam yang mengambil kisah hidupnya sendiri.
BIOGRAFI PENULIS :
Penulis dilahirkan dan dibesarkan di Padang Pariaman. Penulis yang bernamakan Arief Rahmad Yuliardi ini bersekolah di SD 002 Tanjungpinang, SMPN 007 Tanjungpinang, dan SMAN 007 Tanjungpinang, dan sekarang menempuh pendidikan di perguruan tinggi Universitas Andalas, Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Sastra Inggris
No comments:
Post a Comment