01 Desember 2024
FS.Pessel(SUMBAR)- Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dari Fraksi Partai Nasdem, Bakti Bakar, gelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) nomor 4 tahun 2023 tentang penanggulangan bencana.
Dua ratus peserta yang mengikuti sosialisasi Sabtu (30/11) dan Minggu (1/12) di Langkisau Resort Painan Salido, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan itu, terdiri dari tokoh masyarakat, ninik mamak, bundo kanduang, organisasi kepemudaan, serta berbagai pemangku kepentingan terkait lainnya.
Bakri Bakar, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa sosialisasi itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana.
Sebab Pesisir Selatan merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar) yang rawan dengan berbagai ancaman bencana.
“Selain banjir dan tanah longsor, ancaman bencana yang cukup besar yang harus diwaspadai dan disikapi dengan kesiapsiagaan oleh masyarakat adalah gempa bumi yang memiliki potensi tsunami. Lokasinya berada di perairan selat Mentawai yang dikenal dengan zona megathrust Mentawai,” katanya.
Kepada Padang Ekspres Bakri Bakar juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai komunitas yang memiliki program dan juga aktif melakukan kegiatan mitigasi bencana di Pesisir Selatan.
Nah, melalui Perda nomor 4 tahun 2023 ini, maka masyarakat atau berbagai pihak terkait bisa lebih maksimal lagi dalam melakukan upaya di lapangan dalam penanggalan bencana.
Sebab Perda ini mengatur langkah-langkah penanggulangan bencana mulai dari pra-bencana hingga mitigasi pasca-bencana. Misalnya, Pasal 18 menyebutkan bahwa setiap pembangunan yang memiliki risiko tinggi harus dilengkapi dengan analisis risiko bencana,” jelasnya.
Pada pasal 19 juga tertuang hal yang mengatur tata ruang untuk mengurangi risiko bencana, termasuk penerapan standar keselamatan dan sanksi bagi pelanggar.
Namun saya berharap masyarakat agar selalu siaga dan juga tanggap terhadap potensi bencana di sekitar lingkungan. Sebab upaya itu bisa mengurangi dampak risiko lebih besar bila potensi bencana yang terjadi terjadi, ujarnya.
Selain itu dia juga berharap kepada pemangku kepentingan terkait bisa cepat tanggap dalam melakukan upaya penyelamatan dan penyelamatan bila bencana alam terjadi.
"Sebab kondisi geografis Pessel yang berada disepanjang garis pantai dari utara hingga selatan sepanjang 252,5 kilometer, ancamannya tidak hanya gempa yang disertai tsunami, tapi juga banjir dan tanah longsor. Saya katakan demikian, karena bagian timur nya dipagari oleh gugusan Bukit Barisan (BB ) yang memiliki banyak hulu sungai dengan kemiringan yang cukup tajam, sehingga bila terjadi hujan yang cukup deras, aliran sungainya akan meluap dengan cepat dengan arus yang juga sangat deras, dan dalam sekejap bisa menimbulkan banjir bandang,” jelasnya.
Dia berharap diadakannya sosialisasi yang dapat menambah pemahaman dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana, serta juga meningkatkan sinergitas antar lembaga dalam pencegahan bencana bila terjadi sewaktu-waktu di Pessel.
No comments:
Post a Comment