Suasana kegiatan evaluasi pelaksanaan tahapan pemilihan serentak 2024 dilingkungan internal Bawaslu Solsel di Mifan Waterpark & Resort Padang Panjang, Sabtu (18/1/2025). Foto Afrizal |
FS.Solok Selatan (Sumbar) - Keterlibatan unsur, Polri-TNI, Pers serta berbagai lembaga lainnya dalam melakukan pengawasan yang intens dalam pelaksanaan Pemilu adalah hal yang sangat penting dalam mendukung terwujudnya integritas penyelenggara Pemilu.
"Artinya pengawasan ketat terhadap potensi pelanggaran yang dilakukan berbagai pihak menjadi hal penting dalam menjaga integritas Pemilu," kata Divisi Humas dan Permas Bawaslu Provinsi Sumbar, Muhammad Khadafi saat memberi arahan pada kegiatan evaluasi pelaksanaan tahapan pemilihan serentak 2024 dilingkungan internal Bawaslu Solsel di Mifan Waterpark & Resort Padang Panjang, Sabtu (18/1/2025).
Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Solok Selatan (Solsel) menggelar evaluasi pelaksanaan tahapan pemilihan serentak 2024 dilingkungan internal di Mifan Waterpark & Resort Padang Panjang.
Kegiatan dilaksanakan Sabtu- Senin, 18-20 Januari 2024 yang diikuti sekitar 132 orang terdiri dari Bawaslu, Panwascam dan Sekretariat se-Solsel, TNI-Polri serta awak media.
Turut menghadirkan sejumlah narasumber dari Bawaslu Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) serta Akademisi.
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Solsel, Haikal menyatakan insting pengawasan perlu diasah dalam pengawasan Pemilihan.
Berlangsungnya gugatan Pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi salah satu bahan evaluasi yang disampaikan.
Senada, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Solsel, Nila Puspita, menegaskan pentingnya penanganan pelanggaran pemilu yang cermat.
Ia menyampaikan apresiasi kepada rekan-rekan media yang turut berperan sebagai saluran informasi dalam pengawasan Pilkada.
Ketua Bawaslu Solsel, Zul Nasri mengungkapkan meskipun pengawasan Pilkada di Solsel menghadapi berbagai dinamika namun pihaknya puas dapat memberikan keadilan kepada Paslon melalui proses hukum yang transparan.
Divisi Humas dan Permas Bawaslu Provinsi Sumbar, Muhammad Khadafi, menyampaikan bahwa hasil kerja Bawaslu siap untuk diuji dimana saja, terbukti dengan adanya sidang di MK yang telah menguji proses pengawasan di Solsel.
Khadafi juga menegaskan bahwa media memiliki peran penting dalam memperkuat demokrasi dan mendukung pengawasan serta pencegahan pelanggaran.
Dia menyatakan ada sekitar 225 laporan yang masuk ke Bawaslu di Sumbar. Laporan pidana pertama itu di Solsel dan telah dilakukan sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku.
Menurutnya, Pemilihan di Indonesia menjadi salah satu acuan di dunia, karena mengaplikasikan tata kelola demokrasi hampir disetiap daerah.
"Bawaslu Sumbar salah satu dari 3 instansi yang informatif berdasarkan penilaian Komisi Informasi Sumbar. 75,1 persen kepercayaan publik kepada Bawaslu dari survei Litbang Kompas," ujarnya.
"Pengawasan yang ketat terhadap potensi pelanggaran juga mendapat dukungan penuh dari TNI, Polri, dan media, yang dianggap sebagai pilar penting dalam menjaga integritas pemilu," tuturnya. (Af)
No comments:
Post a Comment