Breaking News

Tuesday, March 25, 2025

AGATHA CHRISTIE: SANG RATU KEJAHATAN


Fokussumatera.com -
Dame Agatha Mary Clarissa Christie,
DBE. Yang lahir pada 15 September 1890 dari keluarga menengah atas di Torquay, Devon. Dia adalah anak bungsu dari 3 bersaudara yang lahir dari pasangan Frederick Alvah Miller dan Clarissa Margaret. Christie merupakan seorang penulis fiksi kriminal Inggris yang dikenal luas berkat novel-novel detektifnya. Sepanjang kariernya, ia menulis 66 novel kriminal dan 14 kumpulan cerita pendek, dengan tokoh detektif ikonik seperti Hercule Poirot dan Miss Marple.

Selain itu, ia juga menciptakan The Mousetrap, drama panggung dengan masa penayangan terlama di dunia, yang pertama kali dipentaskan di West End pada tahun 1952 dan terus berjalan hingga 2020, sebelum akhirnya terhenti akibat Covid-19.

Selain menulis cerita kriminal, Christie juga menerbitkan 6 novel dengan nama pena Mary Westcott. Atas kontribusinya dalam dunia sastra, ia dianugerahi gelar Dame (DBE) pada tahun 1971. Karya-karyanya sangat populer, hingga Guinness World Records mencatatnya sebagai penulis fiksi terlaris sepanjang masa, dengan penjualan lebih dari 2 miliar kopi di seluruh dunia.

Sejak kecil, Agatha Christie sudah menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi. Ia bisa membaca sejak usia empat tahun. Ibunya memilih untuk mendidiknya di rumah, sehingga orang tua dan saudara perempuannya mengajarkan dasar-dasar membaca, menulis, dan aritmatika, yang sangat ia sukai. Selain itu, Christie juga belajar musik, termasuk bermain piano dan mandolin.

Novel pertamanya, Misteri di Styles, terbit pada tahun 1920. Buku ini memperkenalkan detektif terkenal Hercule Poirot, yang kemudian muncul dalam 33 novel dan lebih dari 50 cerita pendek. Kisah Poirot kemudian dilanjutkan oleh penulis Sophie Hannah dalam buku The Monogram Murders, Closed Casket, dan The Mystery of Three Quarters. Seiring waktu, Christie mulai bosan dengan Poirot, seperti halnya Conan Doyle dengan Sherlock Holmes.

Pada akhir 1930-an, ia menulis di buku hariannya bahwa ia menganggap Poirot "tidak tertahankan" dan di tahun 1960-an menyebutnya "terlalu egosentris". Namun, berbeda dari Conan Doyle, Christie tidak membunuh karakter Poirot saat masih populer.

Karakter detektif  lainnya, Miss Jane Marple, pertama kali muncul dalam cerita pendek pada Desember 1927. Kumpulan cerpennya kemudian diterbitkan dengan judul The Thirteen Problems. Miss Marple adalah seorang wanita tua yang memecahkan kejahatan dengan membandingkannya dengan pengalaman hidup di desa Inggris.

Christie menegaskan bahwa Miss Marple bukan berdasarkan neneknya, tetapi dalam otobiografinya, ia mengakui ada kemiripan dengan nenek tirinya, Margaret Miller. Miss Marple selalu mengira yang terburuk tentang orang lain, dan sering kali dugaan itu benar.

Karakter ini muncul dalam 12 novel dan 20 cerita pendek.
 Agatha Christie kerap dijuluki "Ratu Kejahatan" atau "Ratu Misteri" karena keahliannya dalam menciptakan plot yang menarik dan karakter yang kuat.

Di awal kariernya, seorang reporter pernah menulis bahwa cerita-ceritanya terasa realistis, masuk akal, dan selalu segar. Menurut Sophie Hannah, “Setiap novel Christie dimulai dengan situasi yang tampak mustahil. Namun, seiring berjalannya cerita, Christie perlahan mengungkap bagaimana hal yang tampaknya mustahil justru menjadi satu-satunya kemungkinan yang masuk akal.”

Profesor Farmakologi Michael C. Gerald mencatat bahwa "di lebih dari setengah novelnya, satu atau lebih korbannya diracuni." Senjata, pisau, garrottes, tripwires, instrumen tumpul, dan bahkan kapak juga digunakan dalam ceritanya, tetapi "Christie tidak pernah menggunakan cara mekanis atau ilmiah rumit untuk menjelaskan ceritanya," menurut penulis John Curran.

Banyak dari petunjuknya merupakan benda-benda yang dapat diketemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kalender, cangkir kopi, bunga, botol bir, dan juga perapian.

Banyak penulis membaca karya Christie sebelum mengenal penulis misteri lainnya, baik dalam bahasa Inggris maupun terjemahan, dan hal ini memengaruhi gaya menulis mereka.

Hingga kini, Christie masih dianggap sebagai pencipta banyak pola cerita yang digunakan dalam novel misteri. Para penulis dan pembaca masih mengagumi karyanya, bahkan hampir 100 tahun setelah novel pertamanya terbit.
Pada tahun 1950-an, teater menarik minat besar bagi Christie.

Ia kemudian mengadaptasi drama radionya yang pendek menjadi The Mousetrap, yang pertama kali dipentaskan di West End pada 25 November 1952 dengan produksi oleh Peter Saunders. Christie sendiri tidak memiliki ekspektasi tinggi terhadap dramanya, meyakini bahwa pertunjukan tersebut tidak akan berlangsung lebih dari delapan bulan. Namun, The Mousetrap mencetak sejarah dalam dunia teater, dengan jumlah pertunjukan mencapai 27.500 kali pada September 2018.

Pertunjukan ini akhirnya dihentikan pada Maret 2020 ketika semua teater di Inggris ditutup akibat pandemi COVID-19.
Selain itu, Christie juga menerbitkan enam novel dengan nama samaran Mary Westmacott, yang memungkinkannya untuk mengeksplorasi sisi imajinasinya yang lebih pribadi dan mendalam.

Karya-karya ini sering kali menerima ulasan lebih baik dibandingkan novel-novel detektif dan thriller yang ia tulis. Salah satu novel berjudul Giant’s Bread, yang diterbitkan pada 1930, mendapat ulasan positif dari The New York Times, yang menyatakan bahwa buku tersebut jauh lebih unggul dibandingkan kebanyakan fiksi pada masa itu.

Pada tahun 2018, Guinness World Records mencatat Christie sebagai penulis fiksi dengan penjualan tertinggi sepanjang sejarah. Hingga 2020, novel-novelnya telah terjual lebih dari dua miliar eksemplar dalam 44 bahasa, dengan setengah dari penjualannya berasal dari edisi berbahasa Inggris.

Christie meninggal dengan tenang pada 12 Januari 1976 di usianya yang ke-85, di kediamannya di Winterbrook House. Sebagai penghormatan atas kepergiannya, dua teater di West End meredupkan lampu luar mereka. Ia dimakamkan di halaman gereja St. Mary’s, Cholsey, di lokasi yang telah ia pilih bersama suaminya satu dekade sebelumnya.

Upacara pemakamannya berlangsung sederhana dan dihadiri oleh sekitar 20 jurnalis surat kabar serta kru televisi, beberapa di antaranya datang dari Amerika Selatan. Makam Christie dihiasi oleh 30 karangan bunga, termasuk persembahan dari para pemeran The Mousetrap serta sebuah rangkaian bunga dari Penerbit Buku Ulverscroft dengan pesan yang berbunyi, "atas nama banyak pembaca yang berterima kasih."
 
Padang, 15 Maret 2025

Artikel ini ditulis oleh: STEVIRA VIORENZA PUTRI (Mahasiswa jurusan Sastra Inggris, UNAND)


No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!