![]() |
Foto: Bima Putra |
Oleh : Bima Putra, S.Pd, M.Pd
(Guru PAI SMAN 1 Enam Lingkung & Guru PAI SDN 25 Lubuk Aluang)
Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan limpahan nikmat, karunia dan inayahNya. Pada kesempatan kali ini kita dipertemukan lagi dengan Bulan Suci, Bulan Maghfirah, Bulan Tarbiyah yakni Ramadhan. Banyak orang yang ingin sekali menyambut bulan yang berkah ini namun tidak banyak pula diantara mereka yang mendapatkan. Sebab Allah SWT memilih hamba-hambanya untuk melaksanakan ibadah dibulan suci tersebut. Ada yang sehat bugar lalu Allah SWT ambil, ada yang berbaring di rumah sakit Allah SWT sembuhkan.
Maka patutlah kiranya kita bersyukur tatkala Allah SWT jumpai kita dengan bulan Ramadhan tahun 2025 ini, artinya kita termasuk orang-orang yang Allah SWT pilih untuk menjalankan Ibadah, baik ibadah wajib maupun sunnah di bulan Ramadhan.
Selanjutnya tak hentinya kita senantiasa memperbanyak shalawat buat junjungan alam, sang Uswatun Hasanah yakni Baginda Rasulullah Muhammad SAW. mudah-mudahan nabi Muhammad kelak memberikan syafaat untuk ummat yang gemar bershalawat.
Baik, para pejuang keberkahan bulan Ramadhan rahimakumullah. sebagai penguatan kita mengutip dalil tentang meraih keberkahan bulan Ramadhan dengan istighfar dan sholat malam kita merujuk pada QS Hud ke 11 Ayat 90 :
وَا سْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْۤا اِلَيْهِ ۗ اِنَّ رَبِّيْ رَحِيْمٌ وَّدُوْدٌ
"Dan mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sungguh, Tuhanku Maha Penyayang, Maha Pengasih.""
(QS. Hud 11: Ayat 90)
Dalam ayat ini, kita dianjurkan segera memohon ampunan Allah SWT dan bertobatlah. Terkadang kita tidak menyadari karena ucapan lidah/lisan kita ada yang tersakiti. Okelah kita mampu mengontrol mata dari kesalahan, Okelah kita mengendalikan pikiran dari kesalahan kita tapi melalui ucapan sulit kita menjaganya. Bahkan kesalahan yang telah berlalu masih juga diungkit, kesalahan tetangga ataupun sanak famili masih juga dibicarakan sehingga terjadilah ghibah ataupun membicarakan aib-aib. Padahal jelas banyak ayat ayat Alqur'an larangan berghibah karena Allah SWT menutup aib setiap hamba-nya.
Nah, pada bulan Ramadhan bagi orang berpuasa Allah SWT membuka pintu pintu pengampunan agar hambanya diampuni segala dosa-dosa yang telah diperbuat sebagaimana dalam Hadits Rasulullah terangkan, Rasulullah bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR. Bukhari no. 2014)
Kita berharap dan memohon kepada Allah SWT agar Allah SWT menghapuskan dosa yang besar atau kecil yang pernah kita perbuat. Karena tidak satupun orang yang menjamin dirinya tidak mempunyai dosa dan kesalahan. Dalam sebuah Hadist yang masyhur sering kita dengar,
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Seluruh anak Adam itu bersalah, dan sebaik-baik yang bersalah adalah mereka yang senantiasa bertaubat.” (HR Ibnu Majah)
Jadi ketika tatkala kita berbuat salah segeralah beristighfar guna memohon ampunan Allah SWT dan bertobatlah dengan sebenar-benar taubat.
Selanjutnya meriah keberkahan bulan Ramadhan dengan sholat malam. Kita tahu bahwa waktu dibulan ramadhan itu terbagi 3 (tiga). yaitu :
1. Waktu Siang
Diwaktu siang ini segala jenis aktivitas kita kerjakan tentu pekerjaan yang dikerjakan bernilai ibadah dan bermanfaat. Seperti bekerja, dll
2. Waktu Malam
Diwaktu malam ini adalah waktu kita melakukannya qiyamullail. seperti sholat tarawih, witir, tahajud dan tadarus. Dan ibadah sholat isya juga. Waktu malam juga waktu yang bagus untuk uzlah atau merenungi diri (muhasabah diri) istilahnya lainnya berkontemplasi.
3. Waktu Sahur
Sahur merupakan waktu yang penuh keberkahan, dengan kita sahur Allah SWT limpahan kebaikan kebaikannya. kegiatan yang bisa kita lakukan pada sahur ini banyak seperti memasak, membangun warga untuk sahur, melaksanakan sholat sunnah dll..
Diantara 3 pembagian waktu diatas maka dapat kita simpulkan bahwa waktu malam harus diperbanyak ibadah seperti sholat malam. Ya, tentu sholat malam dimaksud ialah tarawih. Sholat Tarawih juga memiliki berbagai manfaat lainnya:
1. Meningkatkan Ketakwaan Dengan rutin menunaikan Sholat Tarawih, seorang Muslim dapat memperkuat keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Meningkatkan Kesehatan Fisik Gerakan dalam sholat, seperti rukuk dan sujud, dapat melancarkan peredaran darah serta meningkatkan fleksibilitas tubuh.
3. Mempererat Kebersamaan Sholat Tarawih berjamaah di masjid atau mushala mempererat hubungan antar sesama Muslim dalam suasana penuh keberkahan.
4. Melatih Kedisiplinan Konsistensi dalam menjalankan Sholat Tarawih membantu membentuk kebiasaan ibadah yang lebih disiplin.
5. Memotivasi semangat agar waktu malam tidaklah untuk tidur semata, melainkan juga waktu untuk ibadah.
Maka Sholat Tarawih menjadi kesempatan berlian untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih pahala, serta memperoleh ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Oleh karena itu, hendaknya setiap Muslim memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan berkah dan rahmat Allah SWT di bulan yang penuh kemuliaan ini.
Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil dari tulisan ini yaitu dengan kita melakukan istighfar kepada Allah SWT dan mendirikan sholat malam. Inshaa Allah keberkahan dibulan ramadhan dapat kita peroleh. Tentu untuk meraih keberkahan ramadhan dibarengi bersama ibadah lainnya seperti tolong menolong, menjaga lisan, hawa nafsu, menjaga kebersihan. Dan mudah-mudahan puasa tahun ini Allah SWT berikan ampunanNya. Serta puasa tahun ini adalah puasa terbaik untuk kita.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Marhaban yaa Ramadhan
Tulisan ini pernah kami sampaikan melalui tausiyah ramadhan di beberapa masjid di kabupaten Padang Pariaman. Diantaranya Masjid Rahmah Tiram Tapakis, Surau Pasa Teleang Kurai Taji, (*)
No comments:
Post a Comment